2 SUDUT PANDANG FINANSIAL BARCELONA


Pada tanggal 26 Juni 2012 kemarin, Sandro Rosell merilis berita tentang keadaan finansial klub di musim 2011/12. Di berita tersebut dikatakan bahwa Barcelona mendapat keuntungan sebesar 40 juta Euro dari estimasi awal sebesar 21 juta Euro pada awal musim 2011/12. Keuntungan tersebut akan digunakan untuk mencicil hutang Barcelona sebesar 340 juta Euro. Laporan tersebut pun mengatakan bahwa hutang Barcelona di awal musim 2010 adalah sebesar 420 juta Euro dan diperkirakan akhir musim 2012/13 hutang Barcelona akan berada di kisaran 320 juta Euro. Berkurang 20 juta Euro dari akhir musim 2011/12. Hutangnya ngeri ya :# Mari kita telusuri neraca finansial Fc Barcelona dari awal Rosell menjabat sebagai presiden. Untuk musim 2010/11 dan musim 2011/12 saya buat terpisah. :)


Best Friend, huh?

Pasti agak pusing ya membaca kalimat-kalimat diatas? :D Mari kita lihat dari awal masalah ini berkembang, yaitu di akhir musim 2009/10 atau diawal musim 2010/11.
Di awal musim 2010/11 ketika Sandro Rosell pertama kali menjabat sebagai presiden, Rosell melakukan audit terhadap keuangan Barcelona di era Laporta. Di audit yang dilakukan oleh Deloittes tersebut dikatakan bahwa Barcelona memiliki hutang sebesar 420 juta Euro. Entah apa yang dilakukan Laporta sehingga Barcelona memiliki hutang sebesar itu, namun saya hanya bisa menduga kebocoran dana trsebut dari pembelian pemain yang terlalu mahal dan tidak berguna seperti Ibra, Henrique, Keirrison, Cygrynskiy dan yang lainnya serta dari gaji yang terlalu tinggi. Sepertinya Laporta terlalu bernafsu untuk membuat Barca kuat. Namun, semua keputusan pembelian pemain ada di tangan Pep. So, pikir aja sendiri. :D

Peliknya Masa Transisi Musim 2009/10 dan Musim 2010/11


Hutang sebesar 420 juta Euro di akhir musim 2009/10 tersebut membuat kaget semua orang, bukan hanya cules di seluruh dunia, namun analis keuangan dan pemerhati sepakbola juga. Kenapa? Karena satu bulan sebelum Laporta turun, Barcelona mengeluarkan laporan bahwa Barcelona mengalami revenue sebesar 445,5 juta Euro dengan laba sebesar 9 juta Euro dari selisih pengeluaran sebesar 428,7 juta Euro. Namun kemudian ketika Rosell naik menjadi presiden dan melakukan audit, Barcelona merilis statement bahwa klub hanya memiliki revenue sebesar 408,9 juta Euro. Berarti minus 36,6 juta Euro dari laporan Laporta sebelumnya.
Bukan hanya itu, Rosell pun mengeluarkan laporan bahwa jumlah pengeluaran klub bukan sebesar 428,7 juta Euro seperti yang dikatakan Laporta, namun sebesar 477,9 juta Euro. Bukan hanya itu, Rosell pun mengatakan bahwa Laporta meminjam uang ke bank sebesar 150 juta Euro untuk membayar gaji pemain dan menyeimbangkan neraca finansial klub. Barca pun terpaksa menjual Chygrynskiy sebesar 15 juta Euro untuk dua hal diatas. Penjualan Chygrynskiy tersebut lebih murah 10 juta Euro harga awal pembelian.  

Financial Table Season 2009/10 (A)
Jika melihat tabel di atas, maka laporan dari Xavier Sala I Martin, direktur keuangan di era Laporta, mengenai laba sebesar 9 juta adalah salah. Karena menurut Javier Faus, Barcelona sesungguhnya hanya memiliki kerugian sebesar 80,1 juta Euro. Berarti ada selisih 89,1 juta Euro dari laporan awal Xavier.

So, kenapa bisa selisih?? Coba lihat tabel diatas. Laporan Laporta terletak di kolom 'Unaudited" yang berarti laporan keuangan Laporta di akhir masa kepresidenannya belum di audit. Angka-angka dari laporan Laporta tersebut adalah estimasi atau perkiraan yang akan didapat atau dikeluarkan oleh Fc Barcelona. Ada beberapa masukan yang tidak dihitung oleh Xavier Martin ketika membuat laporan Laporta, sehingga membuat beberapa poin terlihat minus ketika diaudit oleh Delloite. Berikut hal-hal yang membuat laporan diatas terlihat janggal.

Audit Adjustment 

Sogicable 

Barcelona mengalami perseteruan yang cukup sengit dengan perusahaan Sogicable mengenai hak siar Barcelona di Liga Champion. Perseteruan ini masuk kedalam meja hijau, dengan Barca sebagai pesakitan. Barca harus membayar ganti rugi kepada Sogicable senilai 38 juta Euro jika kalah di pengadilan. Namun Xavier Martin tidak memasukan nominal 37,8 juta Euro ini kedalam laporan karena merasa akan memenangkan sengketa tersebut. 2 bulan setelah Delloite selesai mengaudit, Barca kalah dan harus membayar ganti rugi 37,8 juta Euro kepada Sogicable. Poin ini dimasukan kedalam pengeluaran oleh Delloite.

Transfer Thierry Henry 

Ini agak membingungkan. Henry pindah ke New York Red Bulls dengan status free transfer pada bulan July, namun Faus mengatakan bahwa laporan Henry harus masuk kedalam era Laporta karena kepindahannya dilakukan di akhir musim 2009/10. Tidak ada data yang jelas kapan penandatanganan kontrak transfer Henry, namun amortisasi kontrak Henry berada di kisaran 8 juta Euro. 

Mediapro 

Pemegang hak siar Barcelona ini mempunyai hutang berbentuk bonus kepada Barca senilai 16 juta Euro yang akan dicicil selama 4 tahun. Xavier Martin memasukan nilai 16 juta Euro sebagai asset lancar, namun Faus memasukannya sebagai piutang ragu-ragu (PRR) karena termasuk jangka panjang. 
Selain itu terdapat pertikaian antara Barcelona melawan Mediapro di pengadilan senilai 6,5 juta Euro. Seperti biasa, Xavier Martin memasukannya kedalam asset lancar, sedangkan Faus hanya memasukan 50% dari 6,5 juta Euro kedalam audit Delloite. Total uang yang diterima dari Mediapro dan masuk kedalam audit Delloite adalah 18,5 juta Euro. 

Raul Baena 

Ini lebih berbelit lagi masalahnya. Baena adalah pemain Barca B yang pindah ke Espanyol. Tidak ada yang salah sejauh ini, hanya saja Baena menyalahi salah satu klausul kontrak dan harus menghadapi denda senilai 500.000 Euro. Ketika masalah ini masuk ke meja hijau, Barca menuntut penambahan ganti rugi sebesar 3,4 juta Euro. Di laporan Delloite poin ini tidak dimasukan karena menganggap pembayaran dari Baena/Espanyol jauh dari kenyataan, padahal seharusnya nominal 3,9 juta Euro ini masuk kedalam laporan musim 2009/10 karena kasus ini sudah dimenangkan oleh Barca hanya saja pembayarannya belum cair. 

Sant Joan Despi

Poin ini mengenai penjualan asset tanah Barcelona ke perusahaan MCM Group senilai 15 juta Euro. Kontrak penjualan sebetulnya sudah terjadi, namun karena MCM Group mengalami kesulitan finansial, maka Faus membatalkan penjualannya. Padahal MCM Group sudah membayar senilai 1 juta Euro untuk down-payment. Xavier Martin memasukan poin ini kedalam laporan, sedangkan Faus dan Delloite tidak memasukannya. 

Viladecans Land 

Ini pun mengenai poin asset tanah. Laporta melalui konsultannta memperkirakan tanah di Viladecans ini bernilai 17 juta Euro. Ketika Rosell menjabat sebagai presiden, kemudian nilai tanah ini dikoreksi dengan perkiraan senilai 5,7 juta Euro. 


Selain hal diatas, ada beberapa kejanggalan yang tidak masuk kedalam laporan. Yaitu penjualan Yaya Toure yang dilakukan pada era Rosell sudah menjabat sebagai presiden, padahal sudah menjadi rahasia umum jika kesepakatan penjualan Yaya Toure terjadi di era Laporta. 
Meski begitu, nominal minus diatas tergantung dari sisi mana kita melihatnya. Apa yang Laporta lakukan di laoran keuangan tidak salah, dan apa yang Rosell di audit yang dilakukan Delloite pun masih bisa dianggap benar karena kedua kubu memakai cara yang berbeda dalam melakukan akunting. 

Untuk menyeimbangkan neraca keuangan musim 2010/11, Rosell melakukan 3 hal strategis, yaitu tiket masuk stadion, hak siar televisi dan iklan. Penjualan pemain tidak masuk dalam rencana menyeimbangkan neraca, karena nilai jual pemain tidak memiliki standar dan dipengaruhi oleh banyak faktor. 

Hak Siar Televisi 

Musim 2009/10, Barcelona mendapatkan dana dari hak siar televisi sebesar 167 juta Euro. Well, itu bukan dana yang sedikit loh. :D Perkiraan rata-rata untuk Barcelona dan Real Madrid akan mendapatkan dana sebesar 155 juta Euro pertahun HANYA dari hak siar televisi di tahun 2014 atau 2015. Ini adalah wajar karena Barcelona dan Real Madrid memiliki nilai jual yang tinggi bukan hanya di Spanyol, namun di seluruh dunia. Bukankah kita pasti akan menyaksikan Barcelona vs Real Sociedad, dibanding pertandingan antara Sporting Gijon melawan Real Betis? :D Meski begitu, pembayaran hak siar bagi Barcelona tidak ada jaminan 100% mulus, karena faktor ekonomi Eropa/Spanyol yang mengancam kebangkrutan perusahaan-perusahaan di Eropa dan Mediapro hanya memberikan jaminan verbal. Sedangkan Real Madrid mendapatkan jaminan dari Mediapro berupa jaminan ke bank untuk peminjaman uang. Di sini kita bisa melihat dan tahu kenapa Real Madrid bisa membeli pemain-pemain bintang dengan harga yang sangat tinggi. :# 

Sebetulnya dana dari hak siar televisi ini bisa membesar jika Mediapro dan LFP bersedia "berperang" dengan ELP dalam berebut pangsa pasar di Asia. Florentino Perez sudah mencoba untuk bermain siang hari waktu Spanyol agar bisa mengambil ceruk pasar Asia yang potensial. Dan jika La Liga mau bermain sore hari waktu Asia, maka nilai finansial yang akan diterima setiap klub peserta La Liga akan mencengangkan. 
Hak siar televisi bagi Barcelona adalah 39% dari total income, dibanding Arsenal yang hanya 34%, MU yang 36% serta Chelsea yang hanya 38% dari total income. Jadi, bermain sore hari sangat krusial bagi Barca demi keuangan klub, melebihi "tradisi yang meluntur" yang ditakutkan oleh Rosell sampai-sampai mempersulit membersip bagi warna non-Katalan. Seharusnya Rosell memegang motto saya: "Business is business, and business is good" :D 

Iklan 

Awal musim 2010/11, Barcelona mengambil keputusan untuk memasang iklan di jersey mereka. Meski Qatar Foundation adalah organisasi non-profit, namun apa yang mereka bayar mengindikasikan mereka memasang iklan. Sebagai perbandingan, UNICEF tidak membayar Barcelona sepeserpun, malahan Barcelona diwajibkan membayar 0,7% dari income mereka kepada UNICEF. Memang, sebagai timbal baliknya UNICEF mendukung semua proyek Barcelona yang berkaitan dengan edukasi, kesenian dan kemanusiaan. Dan tentu saja itu menghasilkan dana yang lumayan besar dan kampanye positif, meski tidak ada data yang validnya. :D 

Kesepakatan dengan Qatar Foundation menghasilkan dana segar sebesar 30 juta Euro pertahun untuk kisaran 5 tahun. Nominal ini bisa membengkak menjadi 31 juta Euro jika performa Barcelona dirasakan fantastis, atau kata lainnya jika Barcelona menjuarai berbagai kejuaraan maka bonus sudah menanti mereka. 
Dari Nike, Barca hanya mendapat 25 juta Euro pertahun. Nominal ini terlalu kecil jika melihat MU yang mendapatkan nilai kontrak sebesar 400 juta Euro untuk jangka waktu 10 tahun atau 40 juta Euro pertahun. Saya tidak akan kaget jika Rosell di kemudian hari akan menegosiasi ulang kesepakatan ini karena Rosell memiliki hubungan baik dengan Nike. Kerjasama dengan Nike ini sangat vital dari segi finansial dan pendekatan untuk pembelian pemain (contoh: R10). 

Tiket Masuk  

Di musim 2009/10, Barcelona mendapatkan pemasukan sebesar 97,8 juta Euro dari poin ini. Meski besar, ternyata pendapatan dari tiket masuk Camp Nou hanya berada di kisaran 60 juta Euro. Sisanya didapat dari tiket masuk museum (17 juta Euro), membership (17 juta Euro), Palau Blaugrana (4 juta Euro) dan dari Mini Estadi (2 juta Euro). 
Sebagi perbandingan, Real Madrid mendapatkan pemasukan hanya dari tiket masuk sebesar 129 juta Euro dan diperkirakan pemasukan dari tiket masuk Bernabeu berada di kisaran 100 juta Euro. MU dan Arsenal mendapatkan dana sebesar 122 juta Euro dan 114 juta Euro dari tiket masuk keseluruhan.

Entah apa yang salah dari poin ini sehingga Barca hanya mendapatkan dana dalam jumlah kecil. Padahal Barca memiliki seating yang besar dan tiket stadionnya tidak begitu mahal. 
Saya memang belum pernah ke Camp Nou, namun dari beberapa info yang saya dapat (Phill Ball & Forum), ada semacam permainan untuk mendapakan tiket masuk Camp Nou. Maksud permainan di sini lebih ke monopoli atau percaloan yang mengakibatkan fans kesulitan mendapatkan tiket serta dihargai tinggi. Pelayanan untuk mendapatkan tiket pun jauh dari kata memuaskan. 
Selain itu, meski Camp Nou terlihat mewah di televisi, namun beberapa bagian di dalam stadion terlihat tidak terawat dan terkesan kuno. 70% dari tempat duduk saja tidak ditutupi oleh atap. Tingkat okupansi tempat duduk hanya bisa berada di titik 77% dari total keseluruhan kapasitas. :# 
Memang pernah ada ide perbaikan Camp Nou yang diperkirakan menelan biaya sampai 250 juta Euro. Namun rencana tersebut urung dilaksanakan karena krisis menerpa Spanyol.

Dengan beberapa fakta di atas, kita tidak bisa memungkiri apa yang telah Laporta lakukan kepada Barcelona. Bisa dibilang Laporta meng-kapitalisasikan Barcelona demi mendapatkan income pertahun yang tinggi. Sebagai perbandingan, Arsenal pada bulan Juni 2003 memiliki pemasukan yang hampir sama dengan Barca, yaitu sebesar 103,8 juta Euro sedangkan Barca berada di 105,1 juta Euro. Namun kemudian Arsenal sanggup membuat lompatan tinggi dengan menerima income sebesar 225,1 juta Euro, sedangkan Barca melampaui Arsenal dengan pendapatan 311,6 juta Euro. 3 kali lipat dari pendapatan di pertengahan tahun 2003.


Positifitas Laporan Musim 2010/11 

Laporan Rosell di musim 2010/11 mengatakan jika Barcelona mengalami tren positif dari sisi finansial, dengan total income sebesar 473,4 juta Euro. Itu berarti naik sebesar 60 juta Euro dari musim sebelumnya. Nilai hutang pun berkurang dari 430,6 juta Euro menjadi 363,7 juta Euro. Perlu diketahui bahwa naiknya income tersebut didapat dari EUFA (Liga Champion), sponsorship, matchday dan penjualan pemain total senilai 39 juta Euro.


Kenapa Laporta bisa sampai mendapatkan income yang sangat besar? Well, karena Laporta merombak semua jajaran board dengan memasukan para profesional diluar dunia olahraga dan dengan metode yang cukup agresif dalam meraup keuntungan bagi klub. Sebagai contoh kecil, setiap kontrak pemain terdapat klausul yang mengatur bahwa setiap pemain yang bersangkutan melakukan pemotretan untuk iklan, maka Barca akan medapat beberapa persen bagian. Joan Boix pernah berkata bahwa pencapaian Laporta selama 6 tahun sangatlah melebihi ekspektasi awal.
Meski begitu, sudah menjadi hukum ekonomi jika besarnya pemasukan berbanding lurus dengan besarnya pengeluaran. Analoginya semakin kita memiliki banyak uang, maka kebutuhan tersier pun menjadi kebutuhan primer. Bukankah begitu? :D

Besarnya pengeluaran di era Laporta lebih banyak dari sisi transfer dan kontrak pemain. Beberapa pemain bergaji sangat tinggi atau dibeli dengan harga tinggi. Untuk mengetahui hal ini secara lebih jauh, silahkan klik link ini atau ini. Jadi, apakah Laporta salah dengan neraca keuangan diatas? Tidak juga. Why? Karena cara perhitungan keuangan Laporta berbeda dengan Rosell dan keputusan pembelian pemain berada di tangan Pep, bukan Laporta. Dengan begitu, keputusan Rosell untuk menuntut ganti rugi kepada Laporta karena kerugian-kerugian yang terjadi karena kebijakan Laporta sangatlah tidak tepat. Bahkan Pep sendiri membela Laporta karena masalah penuntutan ini. Sistem akunting Laporta adalah menghitung semua asset, termasuk asset lancar, sedangkan Rosell hanya menghitung asset yang ada. So, semua ini hanya salah faham semata.  Jadi jika kalian meminta siapa yang salah dalam hal ini, ya kalian fikir sendiri siapa yang salah. :D

Jadi, apakah Barcelona bisa mengalami kebangkrutan? Jawabannya kecil kemungkinan. Karena Barcelona tidak memakai sistem kepemilikian atau saham, melainkan berdasarkan demokrasi keanggotaan. Lagi pula, jika memang Barca dihadapi dengan kebangkrutan, maka stadion-stadion dan arena olahraga dari cabang lainnya bisa dijual terlebih dahulu. Mentok-mentoknya Messi akan memakai price-tag di dada seharga 250 juta Euro. :D




PRIMER EL BARCA!
Sumber: SwissRamble, TotalBarca, Fc Barcelona
Special thaks for @FCBLJ for giving me source & @FitrianiDini for the helping hand on accounting.
Image: Getty, SwissRamble

Tidak ada komentar:

Posting Komentar